6 Faktor Kanapa Santri Malas Belajar di Pesantren

WikiSantri.com - Ketika mendengar kata “santri” tentu sebagian orang akan mengartikan santri dengan berbagai model, ada yang bilang santri itu anak sholeh, pinter ngaji, sopan santun dan sebagainya, meskipu anggapan-anggapan tersebut memang sangat benar, tetapi ada juga orang menyebut santri itu tukang Malas, yang menyebut seperti itu kebanyakan mereka yang pernah nyantri atau menjadi santri.


Wajar sekali jika di pesantren itu harus ditutut dengan bebagai disiplin jadwal dan kegiatan yang penuh, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur, semua penuh dengan jadwal kegiatan yang padat, rasa malas sebetulnya wajar dan bahkan akan dialami oleh semua orang, Santri sendiri mengetahui jika kemalasan merupakan hal yang sangat mengganggu proses mereka dalam menimba ilmu di pesantren.

Baca Juga : Tips Mencegah dan Mengobati Gudiken Pada Santri

Berbagai macam dan sebab sih sebenernya kenapa santri sering malas malasan di pesantren, berikut admin jabarkan hasil Research admin ketika nyantri bahkan admin sendiri juga bisa dibilang santri paling malas, Hahaha..

Bagi orang tua atau wali santri, sering-seringlah mengontrol kondisi anaknya , dan sedikit perhatian dikala sang anak di pesantren mengalami kemalasan, karena malas ini dapat berakibat fatal juga bila tidak segera ditangani.

#1. Ada Masalah Dengan Teman se-Kamar atau Pesantren

Bergaul dan berkumpul dengan ratusan bahkan ribuan santri selama 24 jam penuh terkadang juga sering menimbulkan salah faham antara santri satu dengan yang lainya,mulai dari tidur satu kamar,makan bareng-bareng, belajar juga bareng, hampir semua kegiatan bahkan bersama-sama, (Kecuali ketika ke kamar mandi – sendiri-sendiri lah ), terkadang permasalahan timbul ketika sedang bercanda, atau lainya, hal ini kadang membuat tekanan mental santri sedikit terganggu, sehingga santri ini lebih malas, karena punya masalah dengan seseorang di pesantren.

#2. Sakit

Sakit ketika enak-enak di pesantren juga sangat mempengaruhi semangat santri dalam menuntut ilmu, terkadang meskipun sakit dan kita sudah izin untuk absen ketika kegiatan belajar, tetap saja tanggungan masih berajalan, dan ketika sakit tidak ada yang memperhatiakan , ini yang tambah greget bikin males, mau makan, mandi repot, terkadang dari pihak UKP (Unit Kesehatan Pesantren) hanya menyediakan tempat istirahat dan obat, ya.. namanya juga sakit, kan juga butuh di temani, biar tidak tambah parah pikiranya, apalagi minta dijenguk orang tua, eh orang tua tidak bisa datang ke pesantren, wahh.. males.. sampai sembuh.

#3. Kiriman Telat atau Uang Saku Menipis

Mondok juga butuh kesabaran tingkat tinggi, apalagi jika masih belum bisa mencari biaya sendiri, al hasil masih bergantung pada orang tua dari segi biaya dan sebagainya, Disini juga terkadang menjadi masalah yang menimbulkan kemalasan, gara-gara uang saku habis, bingung mau beli kebutuhan ini itu kerepotan, mau beli makan ini itu sulit, bahkan sampai hutang ke temannya. Mikirin uang akhirnya pelajaran hamsyong.., meskipun dalam Kitab Ta’lim Muta’alim kita sebagai santri tidak boleh banyak-banyak memikirkan dunia (biaya dll) karena hal tersebut dapat mengganggu santri ketika proses belajar, dan benar, jika tidak punya uang terkadang membuat santri sulit konsentrasi belajar dan berakhir pada KEMALASAN.

#4. Kepingin Pulang atau Kangen Bapak Ibu, Mas, Mbak, Adek Dll..

Untuk poin yang satu ini paling banyak dialami oleh santri yang masih baru, atau masih usia SD/SMP, dan itu sangat wajar sekali, melihat banyak kenangan-kenangan menyenangkan di rumah bersama Bapak, Ibu, Mas, Mbak, Adek, Kakek, Nenek, Pakde, Bude dan seterusnya, ingat waktu main layang-layang sama teman-teman dan lainya.. kepikiran hal-hal seperti ini sangat mengganggu konsentrasi santri di pesantren, mau ikut kegiatan apapun kepikiran mereka semua, akhirnya, menyendiri di kamar dan kemudian sambil mandang langit-langit kamar teringat semua kenangan-kenangan itu. Waahh…. Dan hal ini hampir banyak dialami oleh santri putri juga, yang gampang Baper , wkwkkw..

#5. Terkena Bisikan Setan Untuk Berhenti Mondok

Faktor ini juga terkadang dialami oleh santri, sudah enak-enak mondok atau nyantri, tiba-tiba terbesit untuk pulang aja atau boyong, berbagai sebab dan factor sangat mempengaruhi hal ini, contohnya “Ngapain saya capek-capek mondok, wong saya juga anak petani, toh kalau pulang juga bakalan jadi petani” ada lagi “Enak yaa teman-teman saya di rumah yang gak mondok, main kemana-mana , punya HP, bawa sepeda motor, tiap hari senang-senang “ dan pikiran-pikiran negative lainya, Sekali lagi Sadar dan beristighfarlah jika kalian sedang nyantri punya angen-angen seperti ini, semua menjadi bertentangan dengan tujuan awal kamu mondok, sudah setan itu, jangan hiraukan, memang tugas setan untuk menghalang-halangi mereka yang akan memetik kemulyaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

#6. HP-an Terus..

Untuk masalah HP, memang tidak semua pesantren juga melarang santri untuk membawa HP, biasanya pesantren dengan skala santri yang mencapai ribuan dan pondoknya sudah lama, peraturan yang diterapkan akan sangat ketat, dan membawa barang elektronik merupakan pelanggaran berat, tetapi diberapa pesantren juga ada santri yang “Ndablek” dan “Pinter” sembunyi-sembunyi menggunakan HP meski sudah faham dengan resikonya.
Dan HP sala satu factor TERBESAR yang menimbulkan sagalanya di pesantren menjadi MALAS, 
jika sudah pegang hp, bahkan tidak tahu waktu, asik main game, IG an, FB an dan hingga chattingan sama yang bukan mahrom, wah hal ini sangat sulit diatasi, dirampas dan di takzir pun masih berani bawa HP lagi, baru jika sudah sadar , atau dihukum berat oleh pengurus, bahkan hingga di timbali oleh Kyai, baru sadar kalau HP an di pesantren akan merusaknya dan bisa menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan dipesantren.

Itulah, 6 poin yang membuat santri malas di pesantren, atau bahkan bisa lebih faktornya, jadi saya hanya menulis yang sering terjadi saja, dan semua berdasarkan dari hasil Research (penelitian hehehe) yang saya lakukan, dan tidak bisa dijadikan alasan yang kuat. Jadi Anda bisa merevisi atau menambah apa yang seharusnya bagus untuk melengkapi tulisan diatas.

Dan akhirnya semoga artikel ini bisa menjadi salah satu referensi orang tua/wali santri yang merasa anaknya akhir-akhir ini di pesantren males, atau bisa menjadi pelajaran bagi santri yang akan mondok, dan yang mondok semoga tidak mengalaminya. Bagikan dan Semoga bermanfaat.

Anda mungkin menyukai postingan ini